Universitas Jember pada KKN gelombang II tahun ajaran 2017/2018 berhasil mengirimkan 10 mahasiswanya untuk mengukuti KKN Kebangsaan. Satu diantara 10 orang mahasiswa tersebut adalah Nasrul Amaliyatun Naja, mahasiwa angkatan 2015 Jurusan Kimia, Fakultas FMIPA. Berawal dari seseorang yang dia kenal dan pernah mengikuti KKN kebangsaan sebelumnya, ditambah dengan kecintaanya terhadap sesuatu yang bersifat pengabdian ia pun memutuskan untuk mantap mengikuti tes KKN kebangsaan ini, setelah melalui beberapa tes dan dinyatakan lolos, Nasrul dan 9 orang lainnya pun pada tanggal 26 Juli 2018 resmi diberangkatkan dari Universitas Jember menuju tempat pengabdiannya selama 30 Hari.
Bertempat di Kabupaten Lampung Timur, Kecamatan Labuhan Ratu, Desa Labuhan ratu VI Nasrul dan 6 orang teman barunya tinggal. Disana 7 orang mahasiwa yang berasal dari berbagai universitas ini menyusun program kerja dan mengabdi menjadikan tempat tersebut lebih baik. Mahasiwa yang bertempat di Desa Labuhan Ratu VI ini diantaranya adalah mahasiwa dari UGM, ISBI Bandung, Silihwangi, Musamus Merauke, POLINELA dan Unila (Universitas Lampung). Tema KKN yang diberikan pada mereka untuk diterapkan di Desa Labuhan Ratu VI adalah Kearifan Lokal dan Priwisata.
Sesuai Tema yang telah diberikan, Nasrul dan ke 6 temannya membuat tiga program Utama diantaranya yaitu Destinasi Wisata Edukasi , Pembuatan Inovasi Produk, dan Penyeragaman Label Produk. Pada Program Destinasi wisata Edukasi tim KKN ini, bekerja sama dengan salah satu orang warga yang memiliki hobi memelihara satwa dan juga memiliki penangkaran lebah membuat destinasi wisata baru yang mereka beri nama ruang satwa, dimana tim KKN membantu untuk merenovasi sedikit dari tempat milik warga tersebut dengan bantuan dari Yayasan Penangkaran Badak yang kebetulan juga sedang melakukan pengabdian di tempat tersebut selama 5 th.
Untuk pembuatan inovasi produk, kelompok KKN Kebangsaan Labuhan Ratu VI mengajak warga untuk memanfaatkan tumbuhan singkong yang melimpah untuk daunnya diambil dan diolah menjadi kripik daun singkong, selain membuat inovasi dalam bidang kuliner, mereka juga mengembangkan produk kerajinan khas Labuhan Ratu VI sendiri yaitu berupa kerajinan yang terbuat dari batok kelapa. Sebelumnya kerajinan yang terbuat dari batok kelapa ini pembuatannya masih sebatas gantungan kunci, lampu hias, dan celengan saja. Inovasi produk yang dibuat berupa nampan, toples, wadah sabun cair, dan sedikit modifikasi juga pada lampu hias sebelumnya. Program kerja yang ketiga yaitu penyeragaman label pada produk – produk khas Labuhan Ratu VI.
Tidak banyak hambatan yang dilalui hanya saja tidak adanya survey lokasi sebelum penerjunan membuat kelompok KKN Kebangsaan Labuhan Ratu VI ini, pada awal penejunan masih perlu banyak penyesuaian dengan warga sekitar, meskipun sempat mengalami penolakan dari perangkat desa setempat kelompok KKN Kebangsaan Labuhan Ratu VI berhasil menyelesaikan tugasnya sampai hari penarikan mereka pada tanggal 26 Juli. “Dukanya yang dirasakan ketika akan berpisah karena sudah seperti keluarga sendiri, dan bertemu dengan mereka itu bagian dari kebahagiaan” jelas Nasrul saat ditanya suka dan duka tentang KKN Kebangsaan yang ia jalani.